Kondisi saat ini memang sangat menantang. Pandemi COVID-19 membuat rutinitas kita jungkir balik. Anak-anak sekolah dari rumah, kita bekerja dari rumah. Bisnis sedang terjun bebas. Banyak orang yang saya kenal jadi sering termenung merasa gamang pada masa depan. Mungkin inilah stres paling serius. 

Bahasan saya kali ini tentu tidak akan soal bisnis, walaupun saya juga pebisnis yang merasakan betul tantangannya saat ini. Namun saya ingin berbagi tip sebagai dokter kulit tentang kesehatan kulit kita. 

Ketika kita stres, maka kulit akan merasakan akibatnya dan akan bereaksi dengan menampakkan gejala-gejala tertentu yang kasat mata. Kita sebagai awam misalnya melihatnya sebagai tumbuhnya jerawat tiba-tiba, ruam merah di kulit dan sebagainya.

Efek ditimbulkan stres pada kulit di antaranya :

Tubuh kita akan merasakan gatal-gatal yang tidak biasa 
Stres dapat memicu gatal-gatal yang dapat menyebabkan ruam, bintik-bintik berwarna merah yang meninggalkan bekas jika digaruk. Area yang terasa gatal biasanya dibarengi dengan rasa kesemutan dan sensasi seperti terbakar saat disentuh. 

Tentu saja stres pada kulit tidak hanya disebabkan stres emosional, tapi juga oleh paparan sinar matahari yang terlalu banyak atau karena sedang mengonsumsi makanan tertentu. Gatal-gatal merupakan reaksi tubuh terhadap stres.

Mata yang tampak lelah 
Saat stres, malam menjadi begitu panjang bagi kita, sulit tidur atau tidak bisa nyenyak karena rasa khawatir yang terus datang. Pada situasi seperti ini coba lakukan kebiasaan sehat ini: 

Minumlah segelas air sebelum kopi di pagi hari. Tambahkan irisan lemon supaya menyegarkan. Kompres mata dengan kapas yang dicelupkan ke dalam air mawar sekitar 5-10 menit setiap pagi, di saat mata terasa lelah dan bengkak. 

Kemerahan pada wajah 
Stres memicu respons perlawanan dalam tubuh. Ketika emosi, hormon stres mengalir di dalam tubuh, hingga  pembuluh darah kapiler kita melebar yang menyebabkan peningkatan aliran darah ke wajah. Hal inilah yang menyebabkan  kulit kemerahan pada wajah. 

Pada saat wajah dalam kondisi memerah, segera lakukan DIY (do it yourself) ini, gunakan masker clay, madu, mentimun, kantong teh chamomile atau aloe vera. Segera ganti pembersih wajah yang berbasis surfaktan dan alkohol dengan yang mengandung bahan alami seperti aloe vera. 

Serangan jerawat 
Ketika kita stres, sel-sel tubuh kita menghasilkan sebum, zat berminyak yang bercampur dengan sel kulit mati dan bakteri untuk menyumbat folikel rambut. Itulah yang menyebabkan jerawat. Bahkan membersihkan wajah berkali-kali pun tidak akan cukup, hanya akan membuat kulit semakin kering.  

Cari produk perawatan kulit yang tidak menyumbat pori-pori, misalnya jojoba oil. Jojoba bekerja cukup unik di dalam serabut kulit kita, mengendalikan jerawat dengan memberi sinyal kepada kulit bahwa serabut telah menghasilkan minyak alami sehingga serabut atau jaringan kulit akan secara alami menyeimbangkan kondisi minyak dalam kulit. 

Kurangi tingkat stres dengan cara yang paling nyaman. Misalnya mengubah pola makan dengan lebih banyak mengkonsumsi nabati dan lebih sedikit lemak, makanan  olahan, dan juga susu. 

Kulit tampak sangat kering 
Stres kronis akan meningkatkan hormon kortisol yang akan mengurangi kemampuan kulit untuk menahan air. Jika kulit menjadi kering hingga mengelupas, pengelupasan, gunanya minyak jojoba oil untuk melembabkan kulit. 


Kulit wajah tampak kusam 
Stres dapat menyebabkan kulit terlihat kusam, garis-garis halus akan muncul tanpa disadari. Coba gunakan produk alami berupa ekstrak bunga atau tumbuh-tumbuhan. Usahakan menjaga keseimbangan hidup dan berdamai dengan stres.

Be gentle to your skin.

TAGS : Femina
Tanya Pakar
Social Media Kami
Pusat Perawatan Wajah dan Kecantikan Skinovation Thamrin Residence
Office Park Blok A no. 10
Jl. Kebon Kacang Raya
Central Jakarta, Indonesia

Lihat Peta
Jam Kerja Mon - Sat : 10am - 6.30pm
Sunday : Closed

© skinovation.co.id